PENGUMUMAN:

INGIN MENYERTAI IPS?
Sila hubungi Ketua Dua (0168351013), Puan Jaliha Jaman (0198116672) atau Setiausaha Satu (Mohd Nurazwan 0198695012)

***
24 Mac 2015
- ulangtahun IPS ke-25. Apakah sumbangan anda kepadanya sehingga ke usinya kini? Mari fikirkan untuk 25 tahun akan datang?


***
Ikatan Penulis Sabah telah diperakukan sebagai penerbit buku daripada Perpustakaan Negara Malaysia. Para penulis di Sabah khasnya ahli-ahli IPS yang berhasrat menerbitkan buku boleh mengemukakan nombor ISBN buku berkaitan kepada urus setia IPS. Bagi ahli tiada sebarang bayaran dikenakan. Maklumat lanjut berhubung dengan perkara ini boleh menghubung kami (016 8120664) - Ketua Satu

***
SALAM WASATIYYAH!

SALAM ULANGTAHUN KE-25 IPS

SALAM JUBLI PERAK!



02 Januari 2010

Syiar Keadaan

untuk menghormati dan mengenang kepenyairan dan sosok widji thukul, kami forward kiriman puisi widji thukul yang disampaikan oleh:
Logika Metaforis 01 Januari jam 22:58
============================

Syair Keadaan

Kalimat-kalimat kotor
Menghambur dalam gelap
Membawa bau minuman
Keringat tengik
Dan kesumpekan
Ibu-ibu megap-megap
Mengurus dapur suami dan anaknya
Harga barang-barang kebutuhan makin tinggi
Kaum penganggur sambung-menyambung
Berbaris setiap hari
Dan parpol-parpol
Sibuk sendiri
Mengurus entah apa
Leleran keringat dan kacaunya pikiran
Keputusasaan dan harapan
Yang dipompakan iklan-iklan
Siang malam membikin tegang
Dan disana kaum tani
Dipaksakan menyerahkan tanahnya
Dan disana pabrik-pabrik memecat
Buruhnya, memanggil tentara
Karena ada aksi mogok
Di depan kantornya
Dan parpol-parpol
Sibuk sendiri
Mengurus entah apa
Hujan turun
Got-got meluap
Banjir datang
Bingunglah rakyat
Gunung-gunung digunduli
Hutan-hutan dibabati
Cukong-cukong kongkalikong
Para birokrat mengantongi uang komisi
Karena memberi lisensi
Dan para pemilik modal besar
Terus mengaduk-aduk
Menguras mengisap isi perut bumi
Dan parpol-parpol
Halo!
Selamat pagi!
Hujan turun
Got-got meluap banjir datang
Menenggelamkan rumah-rumah rakyat
Dan parpol-parpol
Hallo!
Kita nanti ketemu
Dalam pemilu
Lima tahun lagi!

(Solo, Jagalan Kalangan, 02-02-1989)


Widji Thukul, bernama asli Widji Widodo, lahir di kampung Sorogenen Solo, 26 Agustus 1963 dari keluarga tukang becak. Mulai menulis puisi sejak SD, dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP. Bersama kelompok Teater Jagat, ia pernah ngamen puisi keluar masuk kampung dan kota. Sempat pula menyambung hidupnya dengan berjualan koran, jadi calo karcis bioskop, dan menjadi tukang pelitur di sebuah perusahaan mebel. Pendidikan tertinggi Thukul Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) jurusan tari sampai kelas dua lantaran kesulitan uang.

Kendati hidup sulit, ia aktif menyelenggarakan kegiatan teater dan melukis dengan anak-anak kampung Kalangan, tempat ia dan anak istrinya tinggal.

Lalu muncullah peristiwa kekacauan 27 Juli 1996. Thukul, Budiman Sujatmiko, dan Pius Lustri Lanang menjadi buronan utama pemerintah. Hal ini cukup mengejutkan dan kurang jelas hingga sekarang, karena Thukul sesungguhnya bukan pada 'kaliber' kedua buronan yang lain. Artinya, Budiman dan Pius sudah jadi aktivis taraf nasional, sementara Thukul hanyalah seniman lokal yang potensi ancamannya pada pemerintah tak begitu besar. Sejak itu, Budiman ditahan, diadili, dan dipenjarakan; Pius diculik orangnya Tim Mawar, Kopassus; sedangkan Tukul hilang – konon juga dihilangkan oleh Tim Mawar Kopassus. Secara resmi, Thukul masuk daftar orang hilang pada tahun 2000.

Sumber:

Tiada ulasan: